Candi Arjuna Wonosobo: Misteri dan Legenda dari Tanah Jawa

Posted on
Rate this post

Di antara rimbunnya hutan tropis di Wonosobo, Jawa Tengah, berdiri kokoh sebuah candi yang menyimpan banyak misteri dan legenda. Candi Arjuna, begitulah namanya, menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan budaya Jawa. Konon, candi ini dibangun oleh seorang raksasa bernama Arjuna sebagai tempat pemujaan bagi para dewa.

Keunikan arsitektur dan relief-relief yang menghiasi candi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak heran jika Candi Arjuna menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya yang populer di Jawa Tengah.

Legenda Candi Arjuna Wonosobo

Candi Arjuna Wonosobo merupakan salah satu candi Hindu yang terletak di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi dan menjadi salah satu candi tertua di Indonesia. Konon, candi ini dibangun oleh seorang raja bernama Arjuna yang ingin mempersunting Dewi Srikandi, seorang putri cantik dari Kerajaan Gilingwesi.

Asal-usul Candi Arjuna

Legenda tentang asal-usul Candi Arjuna Wonosobo berawal dari kisah cinta antara Arjuna dan Srikandi. Arjuna, seorang kesatria gagah berani dari Kerajaan Hastinapura, jatuh cinta pada Srikandi, putri cantik dari Kerajaan Gilingwesi. Namun, cinta mereka tidak direstui oleh ayah Srikandi, Prabu Duryudana.

Prabu Duryudana menginginkan Srikandi menikah dengan seorang kesatria dari kerajaannya sendiri.

Arjuna tidak menyerah begitu saja. Ia bertekad untuk mempersunting Srikandi. Ia pun pergi ke Kerajaan Gilingwesi dan melamar Srikandi. Namun, Prabu Duryudana menolak lamaran Arjuna. Ia memberikan syarat yang mustahil kepada Arjuna, yaitu membangun 1000 candi dalam waktu semalam.

Arjuna menyanggupi syarat tersebut. Ia pun mulai membangun candi-candi di sekitar dataran tinggi Dieng.

Arjuna bekerja keras siang dan malam. Ia dibantu oleh para dewa dan makhluk halus. Dalam waktu yang singkat, Arjuna berhasil membangun 999 candi. Namun, ketika ia hendak menyelesaikan candi terakhir, tiba-tiba terdengar suara kokok ayam. Ayam jantan tersebut berkokok tepat pada saat matahari terbit.

Suara kokok ayam tersebut membuat para dewa dan makhluk halus menghentikan pekerjaan mereka. Akibatnya, candi terakhir tidak selesai dibangun.

Arjuna sangat kecewa karena ia tidak berhasil menyelesaikan 1000 candi dalam waktu semalam. Ia pun kembali ke Kerajaan Hastinapura dengan perasaan sedih. Sementara itu, Srikandi yang mengetahui bahwa Arjuna telah gagal memenuhi syarat yang diberikan oleh ayahnya, memutuskan untuk pergi meninggalkan Kerajaan Gilingwesi.

Ia pergi ke hutan dan bertapa.

Makna dan Pesan Moral

Legenda Candi Arjuna Wonosobo mengandung makna dan pesan moral yang mendalam. Legenda ini mengajarkan tentang pentingnya tekad dan kerja keras dalam mencapai tujuan. Meskipun menghadapi tantangan dan rintangan yang berat, kita harus tetap berusaha dan tidak menyerah. Selain itu, legenda ini juga mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan dan cinta sejati.

Arjuna dan Srikandi saling mencintai dan setia meskipun mereka harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan.

Arsitektur Candi Arjuna Wonosobo

candi arjuna dieng wonosobo

Candi Arjuna Wonosobo merupakan salah satu candi Hindu tertua di Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Wangsa Syailendra. Candi Arjuna Wonosobo memiliki arsitektur yang unik dan khas, yang membedakannya dengan candi-candi Hindu lainnya di Jawa Tengah.

Candi Arjuna Wonosobo terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu: candi induk, candi perwara, dan candi apit. Candi induk merupakan bangunan terbesar dan tertinggi di antara ketiga bangunan tersebut. Candi ini berbentuk persegi panjang dengan atap berbentuk stupa. Candi perwara terletak di sebelah utara candi induk, sedangkan candi apit terletak di sebelah selatan candi induk.

Denah dan Tata Letak

Candi Arjuna Wonosobo memiliki denah yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12,5 meter x 10 meter. Candi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: bilik utama, bilik perwara, dan teras. Bilik utama terletak di bagian tengah candi, sedangkan bilik perwara terletak di bagian utara dan selatan bilik utama.

Teras terletak di bagian depan candi.

Bilik utama candi Arjuna Wonosobo berbentuk persegi panjang dengan ukuran 6 meter x 4 meter. Bilik ini memiliki pintu masuk di bagian timur dan barat. Di dalam bilik utama terdapat arca Agastya, seorang resi yang sangat dihormati oleh umat Hindu.

Arca Agastya terbuat dari batu andesit dan memiliki tinggi sekitar 2 meter.

Bilik perwara candi Arjuna Wonosobo berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 meter x 2 meter. Bilik ini memiliki pintu masuk di bagian timur dan barat. Di dalam bilik perwara terdapat arca Nandi, kendaraan Dewa Siwa. Arca Nandi terbuat dari batu andesit dan memiliki tinggi sekitar 1 meter.

Teras candi Arjuna Wonosobo berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12,5 meter x 2,5 meter. Teras ini memiliki tangga di bagian timur dan barat. Di tengah-tengah teras terdapat sebuah sumur.

Struktur dan Bahan Bangunan

Candi Arjuna Wonosobo dibangun menggunakan batu andesit. Batu andesit merupakan jenis batu yang keras dan tahan lama. Batu andesit ini diperoleh dari daerah sekitar candi Arjuna Wonosobo. Candi Arjuna Wonosobo dibangun dengan teknik dry masonry, yaitu teknik pembangunan tanpa menggunakan bahan perekat.

Struktur candi Arjuna Wonosobo sangat kokoh. Candi ini mampu bertahan selama berabad-abad meskipun pernah mengalami beberapa kali gempa bumi. Kekokohan candi Arjuna Wonosobo disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: penggunaan batu andesit yang keras dan tahan lama, teknik dry masonry yang tepat, dan desain struktur candi yang baik.

Fungsi dan Kegunaan

Candi Arjuna Wonosobo berfungsi sebagai tempat pemujaan umat Hindu. Candi ini dipersembahkan kepada Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Di dalam candi Arjuna Wonosobo terdapat arca Agastya dan arca Nandi, yang merupakan kendaraan Dewa Siwa. Arca-arca ini digunakan sebagai media pemujaan umat Hindu.

Selain berfungsi sebagai tempat pemujaan, candi Arjuna Wonosobo juga berfungsi sebagai tempat wisata. Candi ini terletak di kawasan yang indah dan asri, sehingga menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Relief Candi Arjuna Wonosobo

candi arjuna wonosobo cerita rakyat

Candi Arjuna Wonosobo dihiasi dengan berbagai relief yang indah dan menarik. Relief-relief tersebut menggambarkan berbagai adegan dari kehidupan sehari-hari, kisah-kisah mitologi, dan ajaran agama Buddha.

Jenis-jenis Relief

Relief pada Candi Arjuna Wonosobo dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Relief cerita: Relief yang menggambarkan adegan dari kehidupan sehari-hari, seperti upacara pernikahan, pesta, dan peperangan.
  • Relief mitologi: Relief yang menggambarkan kisah-kisah mitologi, seperti Ramayana dan Mahabharata.
  • Relief ajaran agama Buddha: Relief yang menggambarkan ajaran agama Buddha, seperti kisah hidup Buddha Gautama dan ajaran-ajarannya.

Relief yang Paling Menarik dan Unik

Salah satu relief yang paling menarik dan unik di Candi Arjuna Wonosobo adalah relief yang menggambarkan adegan pertempuran antara Rama dan Rahwana. Relief ini terletak di sisi barat candi. Relief ini sangat detail dan menggambarkan dengan jelas pertempuran antara kedua tokoh tersebut.Relief

lainnya yang menarik adalah relief yang menggambarkan adegan kehidupan sehari-hari. Relief ini terletak di sisi utara candi. Relief ini menggambarkan berbagai aktivitas masyarakat, seperti bertani, berdagang, dan berburu.

Makna dan Simbolisme Relief

Relief-relief pada Candi Arjuna Wonosobo memiliki makna dan simbolisme yang dalam. Relief-relief tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan.Relief cerita menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia, seperti cinta, kasih sayang, dan pengorbanan.

Relief mitologi menggambarkan kisah-kisah kepahlawanan dan kebajikan. Relief ajaran agama Buddha menggambarkan ajaran-ajaran Buddha Gautama yang menekankan pada kasih sayang dan welas asih.

Pengaruh Budaya dan Agama

Relief-relief pada Candi Arjuna Wonosobo menunjukkan adanya pengaruh budaya dan agama yang kuat. Relief-relief tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Jawa pada masa itu sangat dipengaruhi oleh budaya India dan agama Buddha.Pengaruh budaya India terlihat dari penggunaan tokoh-tokoh dan cerita dari mitologi India, seperti Ramayana dan Mahabharata.

Pengaruh agama Buddha terlihat dari penggunaan simbol-simbol agama Buddha, seperti stupa dan roda dharma.

Sejarah Candi Arjuna Wonosobo

candi arjuna wonosobo cerita rakyat terbaru

Candi Arjuna Wonosobo merupakan salah satu candi Hindu tertua di Indonesia. Candi ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Candi Arjuna diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa.

Candi Arjuna Wonosobo dibangun dengan menggunakan batu andesit. Candi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian kaki, bagian tubuh, dan bagian atap. Bagian kaki candi berbentuk persegi panjang, dengan ukuran panjang 11,5 meter dan lebar 10 meter. Bagian tubuh candi berbentuk segi delapan, dengan ukuran diameter 8 meter.

Bagian atap candi berbentuk stupa, dengan ukuran diameter 6 meter. Pada bagian atap candi terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan Dewa Siwa.

Pemugaran Candi Arjuna Wonosobo

Candi Arjuna Wonosobo pernah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan pada tahun 1811 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Pemugaran kedua dilakukan pada tahun 1873 oleh Van der Vlis, seorang arkeolog Belanda. Pemugaran ketiga dilakukan pada tahun 1973 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Indonesia.

Pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 2003 oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

Pemugaran-pembaruan yang dilakukan pada Candi Arjuna Wonosobo bertujuan untuk menjaga kelestarian candi ini. Candi Arjuna Wonosobo merupakan salah satu candi Hindu tertua di Indonesia, dan memiliki nilai sejarah yang tinggi. Candi ini juga merupakan salah satu objek wisata yang populer di Wonosobo.

Peran Candi Arjuna Wonosobo dalam Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu-Buddha di Indonesia

Candi Arjuna Wonosobo memiliki peran penting dalam sejarah dan perkembangan agama Hindu-Buddha di Indonesia. Candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Candi ini juga menjadi tempat pemujaan bagi umat Buddha, karena di dalam candi ini terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gautama.

Candi Arjuna Wonosobo menjadi salah satu bukti bahwa agama Hindu-Buddha pernah berkembang pesat di Indonesia. Candi ini juga menjadi salah satu bukti bahwa kedua agama ini pernah hidup berdampingan secara damai di Indonesia.

Candi Arjuna Wonosobo sebagai Destinasi Wisata

Candi Arjuna Wonosobo merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Jawa Tengah. Candi ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Candi Arjuna diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Kerajaan Mataram Kuno.Candi Arjuna merupakan kompleks candi yang terdiri dari lima candi utama dan beberapa candi perwara.

Candi utama disebut Candi Arjuna, sedangkan candi perwara disebut Candi Srikandi, Candi Sembadra, Candi Puntadewa, dan Candi Werkudara. Candi Arjuna merupakan candi terbesar di antara kelima candi tersebut.

Ringkasan Penutup

candi arjuna wonosobo cerita rakyat

Candi Arjuna Wonosobo menjadi bukti nyata kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Keindahan arsitektur dan relief-relief yang menghiasi candi ini mampu memikat siapa pun yang berkunjung. Tak hanya itu, cerita rakyat yang menyertai candi ini juga menambah daya tarik tersendiri. Jika Anda berkunjung ke Jawa Tengah, jangan lupa untuk mengunjungi Candi Arjuna Wonosobo dan rasakan sendiri keindahan dan misteri yang tersimpan di dalamnya.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja legenda yang terkait dengan Candi Arjuna Wonosobo?

Ada beberapa legenda yang terkait dengan Candi Arjuna Wonosobo, salah satunya adalah legenda tentang seorang raksasa bernama Arjuna yang membangun candi ini sebagai tempat pemujaan bagi para dewa.

Apa saja keunikan arsitektur Candi Arjuna Wonosobo?

Candi Arjuna Wonosobo memiliki arsitektur yang unik, dengan bentuk menyerupai piramida berundak. Candi ini dibangun menggunakan batu andesit dan memiliki tiga tingkat.

Apa saja relief yang terdapat pada Candi Arjuna Wonosobo?

Candi Arjuna Wonosobo memiliki banyak relief yang menghiasi dinding-dindingnya. Relief-relief tersebut menggambarkan berbagai macam tokoh, seperti dewa-dewi, binatang, dan tumbuhan.

Apa fungsi Candi Arjuna Wonosobo?

Candi Arjuna Wonosobo berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi para dewa. Candi ini juga digunakan sebagai tempat upacara keagamaan dan meditasi.

Bagaimana cara menuju Candi Arjuna Wonosobo?

Candi Arjuna Wonosobo terletak di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Untuk mencapai candi ini, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.